Anak Susah Makan, No Way: Kenali Masalahnya Segera!

Seiring dengan bertambahnya usai, anak-anak seringkali mengalami masa susah makan. Banyak alasan anak susah makan, seperti karena kondisi diri yang sedang tidak fit, seperti sedang sakit, sedang tumbuh gigi, ada sariawan, atau gangguan pada pencernaannya. Terlalu asyik dengan mainannya juga bisa menjadi penyebab anak susah makan. Ada beragam alasan anak tidak mau makan, baik dari faktor fisik maupun faktor psikis. Untuk dapat mengatasi masalah ini, maka orangtua perlu mengenali faktor-faktor yang menyebabkan anak susah makan.

Untuk informasi, berikut adalah beberapa penyebab susah makan, yang biasanya terjadi pada masa anak-anak, yaitu.

  • Anak masih belum trampil mengolah makanan.
  • Tekstur makanan yang tidak sesuai dengan perkembangannya.
  • Suasana makan yang kurang menyenangkan.
  • Trauma dengan acara makan.
  • Bosan dengan menu

Mengenali penyebab anak susah makan akan membantu orangtua berkreasi mencari cara mengatasi permasalahan tersebut.

anak susah makan

Mengatasi susah makan dapat dimulai dengan mengenali kebiasaan makan anak.

Ada kebiasaan anak yang dapat dengan mudah dikenali bahwa mereka tidak ingin makan, diantaranya adalah anak tidak mau mengunyah dan menyimpan makanan di mulut dalam waktu lama.

Biasanya terjadi pada usia-usia peralihan dari makanan halus ke makanan yang lebih bertekstur. Perubahan struktur makanan terkadang tidak disukai oleh anak karena harus menggerakkan mulutnya agar makanan terkunyah dengan sempurna. Gejala tersebut akan diikuti dengan menutup mulut rapat-rapat ketika disuapi makanan.

Kemungkinan penyebabnya adalah keinginan untuk protes. Anak menginginkan sesuatu tapi tidak tersampaikan atau menu makanan yang membosankan. Semakin banyak makanan yang dikenal akan membuat anak pilih-pilih menu, kadang ada menu yang sangat disukai atau sebaliknya.

Apabila gejala-gejala tersebut dibiarkan dan tidak direspon cepat oleh orangtua, dikhawatirkan anak semakin susah makan dan kondisi anak menurun.

Untuk itu diperlukan kecerdasan, kreativitas, dan kesabaran dari orangtua menghadapi masa susah makan pada anak. Menciptakan suasana yang selalu gembira ketika waktu makan, seperti betapa nikmatnya makan, akan membuat anak pun akan ikut bergembira untuk mencicipi makanan yang variatif bentuk maupun rasanya.

Kunci yang paling utama adalah kesabaran. Sabar membuat suasana makan selalu gembira tanpa ada unsur paksaan, karena jika dipaksa, suasana makan akan menimbulkan trauma pada anak, sehingga anak akan semakin tidak mau membuka mulut untuk mencicipi makanan lezat yang telah dibuat oleh orangtuanya.

Anak adalah cerminan orang dewasa disekelilingnya, membiasakan untuk santap makan bersama akan menstimulasi anak untuk mencoba dan mengenal beragam jenis makanan yang disajikan. Selain berguna bagi perkembangan anak, santap bersama dalam satu meja makan juga dapat mendekatkan hubungan keluarga, sehingga anak akan menganggap bahwa makan adalah kegiatan menggembirakan yang selalu ingin diikutinya. Selamat mencoba!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *