Ketika seseorang merasa cemas atau stres, tubuhnya melepaskan hormon stres seperti adrenalin dan kortisol. Hormon-hormon ini memicu respons “fight or flight” atau “melawan atau melarikan diri” dalam tubuh, yang mempersiapkan tubuh untuk bertahan hidup dalam situasi yang mengancam.
Reaksi tubuh ketika cemas
Salah satu cara tubuh mempersiapkan diri untuk melawan atau melarikan diri adalah dengan memproduksi keringat. Keringat membantu mendinginkan tubuh saat seseorang mengeluarkan energi dalam situasi yang menegangkan atau berbahaya. Selain itu, keringat juga membantu mengurangi gesekan antara kulit dan pakaian, yang dapat membantu seseorang bergerak lebih bebas dan efisien.
Selain berkeringat, berikut adalah reaksi tubuh ketika cemas :
- Peningkatan detak jantung: Ketika seseorang merasa cemas, tubuh mereka melepaskan hormon stres seperti adrenalin dan kortisol, yang dapat meningkatkan detak jantung mereka.
- Perubahan pernapasan: Tubuh juga merespons cemas dengan mengubah pola pernapasan seseorang. Pernapasan menjadi lebih cepat dan dangkal, dan seseorang mungkin merasa sesak napas atau sulit bernapas.
- Berkeringat: Hormon stres yang dilepaskan oleh tubuh juga memicu produksi keringat, yang membantu mendinginkan tubuh dan mengurangi suhu tubuh.
- Ketegangan otot: Seseorang mungkin mengalami ketegangan otot yang terutama terjadi di leher, bahu, punggung, dan wajah. Hal ini bisa menyebabkan sakit kepala, sakit leher, dan masalah lainnya.
- Gangguan pencernaan: Ketika tubuh merespons stres, aliran darah yang menuju ke sistem pencernaan bisa berkurang. Hal ini dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti sakit perut, mual, muntah, atau diare.
- Gangguan tidur: Kecemasan juga bisa mempengaruhi tidur seseorang. Beberapa orang mungkin mengalami kesulitan tidur atau sulit tidur nyenyak, sementara yang lain mungkin mengalami mimpi buruk atau terbangun secara teratur di malam hari.
- Perubahan dalam tekanan darah: Kecemasan bisa menyebabkan perubahan dalam tekanan darah seseorang. Beberapa orang mungkin mengalami peningkatan tekanan darah, sementara yang lain mungkin mengalami penurunan tekanan darah.
- Peningkatan kekuatan dan energi: Meskipun ada banyak perubahan fisik negatif yang terjadi ketika seseorang cemas, ada juga beberapa perubahan fisik positif. Seseorang mungkin merasa lebih kuat dan lebih bertenaga, karena tubuhnya mempersiapkan diri untuk menghadapi situasi yang menegangkan.
Cara mengatasi dan mengelola rasa cemas
Meskipun kecemasan bisa sangat tidak nyaman, memahami reaksi fisik yang terjadi dalam tubuh dapat membantu seseorang mengatasi dan mengelolanya dengan lebih baik. Berikut adalah cara mengatasi reaksi tubuh yang berlebihan ketika cemas bisa dilakukan dengan beberapa cara, antara lain:
- Latihan pernapasan: Mengambil napas dalam-dalam dan perlahan bisa membantu menurunkan detak jantung dan menenangkan sistem saraf. Latihan pernapasan bisa dilakukan dengan menghirup napas dalam-dalam, menahan napas beberapa detik, dan mengeluarkan napas secara perlahan.
- Meditasi atau relaksasi: Meditasi atau relaksasi juga bisa membantu menenangkan sistem saraf dan mengurangi ketegangan otot. Anda bisa mencari tutorial meditasi atau relaksasi daring atau memperdalam teknik meditasi atau relaksasi yang sesuai dengan preferensi Anda.
- Olahraga teratur: Olahraga teratur dapat membantu menurunkan level hormon stres dalam tubuh dan meningkatkan kesehatan fisik dan mental. Olahraga ringan seperti berjalan-jalan atau yoga dapat membantu menenangkan sistem saraf dan mengurangi ketegangan otot.
- Hindari konsumsi kafein dan alkohol: Kafein dan alkohol dapat memperburuk reaksi tubuh yang berlebihan ketika cemas, sehingga sebaiknya dihindari atau dikurangi konsumsinya.
- Menerapkan teknik manajemen stres: Beberapa teknik manajemen stres seperti journaling, seni terapi, atau terapi perilaku kognitif dapat membantu Anda mengatasi kecemasan dan mengurangi reaksi tubuh yang berlebihan.
- Berkonsultasi dengan Psikolog atau profesional kesehatan mental: Jika Anda mengalami kecemasan yang berat atau mengganggu aktivitas sehari-hari, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan mental. Mereka dapat memberikan rekomendasi dan terapi yang tepat untuk membantu Anda mengatasi kecemasan.
Penting untuk diingat bahwa setiap orang memiliki cara yang berbeda untuk mengatasi kecemasan dan reaksi tubuh yang berlebihan. Anda mungkin perlu mencoba beberapa teknik yang berbeda untuk menemukan yang paling efektif untuk Anda. Namun, jika kecemasan terus mengganggu kehidupan sehari-hari atau memburuk, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan mental untuk mendapatkan bantuan lebih lanjut.