Conduct Disorder, tindak kekerasan yang melibatkan anak

Banyak sekali belakangan ini kita dengar dari media mengenai tindak kekerasan yang melibatkan anak, baik sebagai pelaku maupun korban. Seringkali, labeling terhadap perilaku anak yang menjadi pelaku sebagai, contohnya, anak nakal, kita sematkan pada diri mereka. Namun apakah label itu pantas kita berikan?

Dari fenomena tersebut, secara psikologi, perilaku tindak kekerasan tersebut sering disebut sebagai conduct disorder. Conduct disorder adalah gangguan perilaku pada anak dengan ciri yang hampir sama dengan perilaku anak nakal menurut versi umum.

Disebut sebagai conduct disorder apabila individu yang mengalami gangguan masih berusia anak hingga remaja. Jika sudah menginjak dewasa, conduct disorder akan sering disebut sebagai perilaku anti-sosial atau antisocial behavior.

Conduct disorder dapat ditandai dengan :

  1. Anak gagal untuk mematuhi aturan norma sosial, melanggar hukum yang ditunjukkan dengan secara berulang dengan menunjukkan perilaku melanggar aturan tersebut, seperti berbohong, mencuri, agresi fisik, tidak menghormati hak milik orang lain, dan penggunaan obat terlarang.
  2. Anak menunjukkan perilaku interaksi yang konfrontatif, agresif dengan pola yang argumentatif terhadap figur otoritas, seperti orang tua atau guru.
  3. Anak tidak mempunyai atau sedikit rasa menyesal jika telah menyakiti orang lain.
  4. Anak memiliki perilaku konsisten untuk menyalahkan orang lain atas apa yang terjadi pada dirinya.
  5. Anak kurang memiliki penghormatan pada kejujuran, ditambah intens yang tinggi untuk berbohong.
  6. Anak  sering memulai ‘pertempuran’ verbal maupun non verbal.

 

Dengan penggambaran diatas, maka orang tua dapat mulai lebih sensitif terhadap anak dan lingkungannya. Anak yang masih dalam proses perkembangan, akan sangat mudah terpengaruh hal-hal negatif. Dapat mengetahui lebih dulu kemungkinan Conduct disorder, dapat membantu orang tua mendampingi anak untuk tumbuh dan berkembang secara lebih baik.

Jika pun orang tua menemukan beberapa ciri diatas pada anak, jangan panik. Karena membutuhkan sebuah proses dan pemahaman yang lebih komperhensif tentang anak, untuk menyatakan mereka mengalami Conduct disorder. Akan lebih bijaksana untuk menghubungi psikolog anda terlebih dahulu, dan mengkomunikasikan dengan mereka kondisi yang orangtua hadapi.

Conduct disorder adalah gangguan yang sangat mungkin untuk diminimalisir. Mendampingi anak-anak untuk dapat memandang indah dunia dengan lebih bermakna, sehingga mereka memiliki arti positif untuk lingkungan adalah kuncinya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *