Siapa yang tidak terkesan dengan anak-anak yang gendut dan mengemaskan?
Pertumbuhan anak tentu menjadi faktor utama perhatian orangtua dalam merawat anak. Salah satu hal yang menjadi perhatian dalam pertumbuhan anak adalah adalah berat badan. Anak membutuhkan gizi yang cukup agar dapat terus aktif, namun bagaimana jika berat badannya berlebih, sehatkah Ia?
Kelebihan berat badan bisa jadi membuat anak tampak lebih sehat dan lucu, akan tetapi di sisi lain apabila kenaikan berat badan tidak terkontrol, bisa jadi membahayakan bagi sang anak. Karena senang melihat anak lahap makan, orangtua terkadang lupa membatasi porsi makan anak. Padahal tidak adanya batasan-batasan terhadap jenis makanan yang dikonsumsi anak, dapat menyebabkan anak menjadi obesitas.
Obesitas tidak hanya dijumpai pada orang dewasa, anak-anak pun memiliki kecenderungan obesitas apabila tidak ada pengaturan pola hidup. Obesitas merupakan keadaan indeks massa tubuh (IMT) anak yang berada di atas persentil ke-95 pada grafik tumbuh kembang anak sesuai jenis kelaminnya, atau dengan kata lain berat badan yang melebihi ambang batas normal seusianya. Obesitas rawan terjadi pada anak usia 4-7 tahun karena pola makan yang kurang sehat. Apabila tidak diperhatikan, pola makan yang kurang sehat ini akan menjadi kebiasaan di kemudian hari, sehingga semakin meningkatkan resiko obesitas seiring bertambahnya umur.
Obesitas rawan terjadi pada anak usia 4-7 tahun karena pola makan yang kurang sehat.
Selain berisiko terhadap bertambahnya berat badan berlebih, kebiasaan pola makan yang tidak sehat akan memicu berbagai permasalahan medis maupun psikologis di kemudian hari. Anak-anak yang mengalami obesitas rawan terkena gangguan pernafasan, penyakit jantung, atau penyakit kencing manis. Tidak hanya itu saja, obesitas juga mengakibatkan anak mengalami permasalahan psikologis, seperti kurang percaya diri, penghargaan diri yang rendah, dan body image yang buruk. Apabila obesitas ini tidak segera tertangani, maka kesehatan fisik maupun psikologis anak dapat terganggu, sehingga berpengaruh juga pada kehidupan sosial anak.
Untuk menghindari permasalahan yang lebih kompleks karena berat badan, maka orangtua perlu memberikan batasan dan arahan agar anak memulai hidup sehat sejak dini. Hidup sehat dengan pola makan makanan sehat dan olahraga rutin adalah kunci utama. Agar anak lebih menarik, orangtua dapat mengajak anak melakukan hal-hal tersebut dengan berkebun.
Kegiatan Kreatif Untuk Menghindari Obesitas: Berkebun
Dengan berkebun, anak secara tidak langsung melakukan aktivitas fisik yang membakar kalori. Mereka akan sibuk mengorek dan mengaduk-ngaduk tanah, bertanya tentang cacing. Mereka akan sibuk memilih biji dan menimbunnya di tanah. Mereka akan berlari-lari bermain air sambil menyiram bibit yang telah mereka tanam.
Melalui media ini pula, orangtua dapat memberikan pemahaman kepada anak tentang pentingnya makanan bergizi kaya serat. Ceritakan kepada mereka kandungan gizi tomat, sehingga mengapa warna tomat menjadi merah. Ceritakan kenapa bayam dapat menjadikan dia kuat. Atau ceritakan kenapa cabai itu pedas namun kaya akan vitamin yang dibutuhkan tubuh.
Pemahaman tentang pentingnya makanan bergizi kaya serat melalui cara penyampaian yang kreatif dapat memunculkan kesan tersendiri pada anak. Sehingga anak-anak pun dengan sendirinya akan antusias terhadap pola hidup sehat. Dengan berkebun, orang tua dapat mengajak anak beraktifitas fisik dan sekaligus menjadi sarana edukasi tentang makanan sehat.
Jadi, siapkah kebun Anda untuk dieksplorasi bersama anak?