Pembahasan tentang karakteristik manusia sepertinya tidak akan pernah habis dibicarakan. Beragam tema dan topik akan terus bermunculan seiring dengan persinggungan antara manusia dengan lingkungannya. Keunikan-keunikan akan nampak dalam persinggungan tersebut karena setiap manusia memiliki karakteristik yang berbeda, diantaranya perbedaan kepribadian.
Kepribadian inilah yang membuat manusia menjadi unik dan berbeda satu sama lain. Kepribadian ini juga yang nantinya mewarnai pola interaksi antarsesama manusia, termasuk diantaranya mempengaruhi manusia dalam memandang diri sendiri dan lingkungan.
Menurut Koentjaraningrat, kepribadian adalah beberapa ciri watak yang diperlihatkan seseorang secara lahir, konsisten, dan konsukuen. Kepribadian individu tercermin dalam tingkah laku, tindak tanduk, dan cara berpikir dalam kehidupan sehari-hari.
Keunikan keperibadian sudah mulai tampak ketika anak-anak, terlebih ketika sudah mulai memasuki fase sekolah, sekitar usia 6 tahun. Kepribadian tersebut terbentuk dari pola interaksi antara anak-anak dan lingkungan terdekatnya, yaitu lingkungan keluarga dan orangtua.
Kepribadian menjadikan individu sebagai entitas yang mandiri. Berikut adalah empat jenis tipe kepribadian yang seringkali muncul sebagai dasar untuk melihat perbedaan karakteristik seseorang.
Kepribadian Anak Tipe Koleris
Anak dengan tipe ini biasanya adalah individu yang terbuka dan ambisius. Mereka mudah untuk belajar mandiri. Kepercayaan dirinya baik seiring dengan tingkat disiplin diri yang cukup tinggi. Namun, orangtua perlu memperhatikan perkembangan sosialnya agar dapat belajar untuk berempati.
Kepribadian Anak Tipe Sanguinis
Anak-anak dengan tipe sanguinis adalah pribadi yang hangat sehingga mudah menjalin bersosialisasi dan menjalin relasi sosial. Namun demikian, anak dengan tipe ini membutuhkan perhatian dan arahan agar dapat mengambil keputusan dengan baik sesuai kebutuhan dan meminimalisir perasaan
Kepribadian Anak Tipe Plegmatis
Anak dengan tipe kepribadian ini cenderung menjadi anak yang tertutup, cenderung tenang tanpa gejolak emosi yang terlihat nyata. Mereka tulus dalam menjalin relasi sosial, sehingga banyak memiliki teman setia. Hanya saja, karena tertutup, emosinya tidak banyak nampak, orangtua perlu jeli melihat perubahan perilaku anak dengan tipe ini agar tetap bisa tetap dengannya. Sesekali orangtua perlu mengajaknya melakukan kegiatan yang menantang agar anak menjadi lebih kreatif dan berani mengambil risiko.
Kepribadian Anak Tipe Melankolis
Anak-anak dengan tipe ini cenderung lebih kreatif dibandingkan anak dengan tipe kepribadian lain. Ia menyukai keindahan dan mau belajar untuk segala sesuatu yang ia belum bisa. Perasaan mereka sangat sensitive, intuisi mereka cukup kuat. Namun, orangtua perlu mengarahkan anak dengan tipe ini untuk lebih tangguh, karena mereka biasanya rentan dengan perubahan kondisi sosial di lingkungannya karena sensitivitasnya yang tinggi.
Keempat tipe kepribadian tersebut bukanlah sesuatu yang mengikat, namun tipe tipe tersebut bisa menjadi bahan pertimbangan bagi orangtua untuk memberikan stimulus pada anak agar dapat berkembang secara optimal dengan kapasitas kepribadian yang mereka miliki.