Anak-anak perlu dilatih untuk berani dan mandiri sejak dini. Latihan ini adalah wujud kasih sayang orangtua, dalam menyiapkan anak menghadapi dunia. Bagaimana caranya? Berikut kiat melatih keberanian dan kemandirian pada anak.
Menumbuhkan rasa percaya antara anak dan orangtua
Kepercayaan orangtua kepada anak akan menumbuhkan rasa percaya anak pada dunia. Anak akan merasa aman untuk melakukan kegiatan yang disukainya.
Anak akan lebih berani dalam menghadapi tantangan, tanpa banyak melibatkan orangtua. Kemandirian akan terbentuk seiring dengan keberaniannya menyelesaikan persoalannya.
Memberikan tanggungjawab kepada anak
Orangtua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk melakukan hal yang sekiranya dianggap belum mampu. Kegiatan ringan yang dapat dijadikan contoh adalah memberi kesempatan anak untuk ikut menyiapkan makan bersama.
Walaupun anak mungkin belum mampu sepenuhnya, orangtua tidak perlu risau dan terlalu memberi komentar. Anak yang diberi tanggung jawab, akan belajar untuk melakukan sebaik mungkin. Apresiasi orangtua terhadap tindakan anak, dapat menjadi semangat bagi anak untuk mengambil tanggung jawab lebih sejak dini. Keberanian dan kemandirian pun akan mulai terbentuk.
Memberi contoh kepada anak
Anak akan selalu mencontoh apa yang dilakukan orangtua, maka orangtua perlu pula memberi contoh sikap berani dan mandiri kepada anak. Jika orang tua tidak suka melakukan hal-hal yang baru, takut menghadapi tantangan maka anak pun akan menjadi seperti orangtuanya.
Oleh karena itu, dengan memberi contoh keberanian dan kemandirian kepada anak, anak akan memahaminya dan semakin mudah melakukan hal tersebut.
Memberikan anak keluasan waktu untuk belajar mandiri tanpa paksaan
Semua yang dilakukan untuk melatih keberanian dan kemandirian anak, memerlukan waktu dan proses. Keberanian dan kemandirian anak akan berkembang secara perlahan, sehingga berilah mereka waktu untuk menguasai hal-hal yang diajarkan. Orang tua bertugas mendampingi dan mengingatkan anak, untuk melakukan hal yang benar tersebut dengan cara yang lembut dan penuh kasih sayang, tanpa banyak kritikan.
Menetapkan batasan dengan tepat untuk anak
Orangtua tetap harus memberi batasan apa yang boleh dilakukan oleh anak dengan alasan yang logis, sehingga anak dapat menerima alasan orangtua melarang. Apabila orangtua menakut-nakuti anak dengan hal-hal tertentu, ketakutan tersebut akan ditangkap oleh otak anak sebagai kenyataan yang benar. Keadaan tersebut akhirnya akan mempengaruhi secara negatif perkembangan keberanian dan kemandirian anak.
Jadi, apakah anda siap mencoba kiat melatih keberanian dan kemandirian pada anak?
artikel yg inspiratif mengingat banyaknya anak kecil sekarang ini yg dilimpahi dengan segala fasilitas untuk memudahkan mereka seperti satu anak mendapatkan satu full time assisten. bagaimana menurut ibu?
Ibu Anin yang baik hati, terimakasih sudah membaca artikel ini. Pertanyaan yang sangat menarik, ibu.
Peperti halnya yang sering kita jumpai, setiap orangtua pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya, demikian juga dengan Ibu Anin. Untuk memastikan kondisi anak terjaga dan terawat, beberapa orangtua memilih menggunakan asisten untuk membantunya merawat anak. Hal tersebut wajar terjadi di era yang orangtua sibuk sekali mungkin yaa dengan urusan pekerjaan.
Namun, ada beberapa hal yang patut menjadi perhatian ketika orangtua memberikan fulltime asisten untuk merawat anak, diantaranya
1. Orangtua adalah orang pertama yang berkewajiban merawat anak, asisten sifatnya hanya membantu. Penempatan fungsi orangtua dan asisten haruslah benar, akan sangat merugi bagi orangtua nantinya apabila anak lebih dekat dengan asisten apabila tidak ditempatkan pada porsinya.
2. Asisten adalah kepanjangan tangan orangtua dalam menyampaikan nilai-nilai keluarga pada anak termasuk nilai kemandirian, maka orangtua perlu menyamakan pemahaman aturan-aturan yang berlaku di keluarga, sehingga anak tumbuh dalam kondisi yang tidak saling menegasikan.
3. Walaupun anak mendapatkan semua fasilitas termasuk fulltime asisten, orangtua tetap berkewajiban memberikan anak tanggungjawab dan memberikan contoh kepada anak dalam menyelesaikan tanggungjawabnya, seperti merawat dan merapikan mainannya sendiri.
Fasilitas lengkap untuk anak adalah hal yang baik, namun kita sebagai orangtua perlu bijak dalam menempatkan fasilitas tersebut untuk pengasuhan anak. Kenalkan dunia kepada anak, termasuk dunia tanggungjawab.
semoga menjawab pertanyaan ibu Anin.