Mengawasi Penggunaan MSG Pada Jajanan Anak

Menyajikan makanan yang sehat kepada keluarga adalah kewajiban. Dengan makanan yang sehat, setiap anggota keluarga akan memiliki tubuh sehat yang mendukung mereka untuk mampu berkarya sebaik mungkin.

Di rumah, makanan sehat disajikan untuk anak-anak mulai dari sarapan pagi hingga nanti makan malam. Apabila anak beraktivitas di sekolah, sebagian orangtua membuatkan bekal untuk disantap di siang hari. Tentunya mereka akan menyantap makanan dari rumah yang terjamin kebersihan dan kesehatannya.

Namun, tidak semua anak membawa bekal dari rumah. Ada sebagian dari mereka yang akan menyantap makan siang atau membeli makanan kecil di kantin sekolah. Makanan yang ada di kantin biasanya menarik perhatian anak dengan aneka bentuk dan macamnya.

Bukan berarti makanan selain masakan rumah adalah makanan yang tidak sehat. Akan tetapi, kita tidak tahu bagaimana proses pengolahan makanan tersebut hingga jadi makanan yang siap santap. Kondisi ini yang perlu menjadi perhatian sekolah.

Jajanan di kantin perlu diawasi kandungan gizi dan nutrisinya. Sekarang banyak makanan yang mengandung penyedap atau pengawet dalam jumlah yang banyak, melebihi batas wajar penggunaaan. Penyedap rasa atau yang lebih kita kenal dengan MSG telah memberikan cita rasa nikmat kepada masakan.

Semakin banyak MSG akan semakin gurih makanan tersebut, dalam arti akan semakin banyak orang yang menyantapnya karena dirasa nikmat. Tentu anak-anak tidak ingin mengkonsumsi MSG dalam jumlah banyak. Akan tetapi, apakah mereka menyadari bahwa makanan yang disantapnya di kantin atau tempat makan yang lain telah dibumbui dengan MSG?

MSG tidak akan nampak ketika sudah bercampur dengan masakan, lalu apa sebenarnya MSG itu?

 

Mengawasi Penggunaan MSG Pada Jajanan Anak

Mononatrium glutamat ( monosodium glutamat atau MSG) adalah garam natrium dari asam glutamat. Fungsinya sebagai penyedap rasa. MSG berbentuk tepung kristal putih yang mudah larut dalam air dan tidak berbau. MSG mempunyai rumus kimia C5H8O4NNAH2O. Didalam 1 gram glutamat mengandung 1,27 gram MSG, dan di dalam 1 gram MSG mengandung 0,122 Na.

Pengunaan MSG di Jajanan Anak di Sekolah

MSG dapat membahayakan kesehatan apabila penggunaannya berlebihan dan dalam jangka waktu yang lama. MSG berlebihan dapat menimbulkan gangguan lambung, gangguan tidur dan mual-mual. Tidak hanya itu saja, MSG juga dapat memicu hipertensi, asma, kanker, diabetes dan sampai kelumpuhan

Oleh karenanya perlu regulasi dari sekolah untuk benar-benar mengawasi makanan yang dijajakan di sekolah agar anak-anak dan siswa tidak terkena dampak negatif karena mengkonsumsi MSG melebihi batas wajar.

Peran serta guru, terutama guru kimia dan biologi, juga perlu ditingkatkan dalam memberikan sosialisasi hingga pemahaman kepada anak-anak dan siswa mengenai dampak MSG yang berlebihan pada kesehatan. Sosialisasi dapat dimasukkan dalam pelajaran, seperti praktek langsung melalui kegiatan eksperimen yang terkait dengan MSG.

Sekolah adalah rumah kedua anak-anak, maka sekolah mempunyai kewajiban untuk peduli pada permasalahan mereka, termasuk permasalahan jajanan di kantin.

15 thoughts on “Mengawasi Penggunaan MSG Pada Jajanan Anak

  1. syifadhillah Balas

    Artikel yang sangat penting untuk dibaca oleh para pembaca. Saya sangat menyutujui isi dari artikel ini. Penggunaan MSG pada makanan-makanan yang sering di konsumsi sangatlah berbahaya. Membawa bekal dari rumah termasuk salah satu pencegahan agar kita tidak mengonsumsi makanan dari luar yang mengandung MSG tersebut. Hal ini demi kesehatan tubuh kita semua. Artikel yang sangat bermanfaat!

  2. Yunita Mukarima Balas

    Artikel ini banyak memberi pelajaran kepada kita semua, karena skrng ini bnyk sekali makanan yang menggunakan MSG, itu sngt berbahaya untuk kesehatan, jd hindarilah makanan yang bnyk menggunakan bahan kimia berbahaya demi keselamatan kita semua

  3. Dra. Rochmiani Netty Balas

    Memang lebih baik jika kita membiasakan untuk membawa makanan sendiri dari rumah, karena akan lebih terjamin. Kalaupun kesulitan untuk membawa makanan, kita harus lebih selektif untuk jajan.Terima kasih infonya.

  4. primaws Balas

    setuju sekali bu. sekarang ini banyak jajanan anak disekolah yang terlewat dari pengawasan orang tua ditambah anak yang sering merasa malu untuk membawa bekal. artikel ini bermanfaat untuk membuka pikiran guru guru dan pegawai di sekolah untuk meningkatkan pengawasan terhadap jajanan di kantin atau disekitar sekolah.

  5. yona rizkita cindo Balas

    saya sangat setuju dengan artikel ini, sebab hampir semua makanan banyak yang ditambahkan MSG, dan artikel ini juga mengispirasi saya untuk lebih berhati-hati dalam memilih makanan

  6. Rizkitama Balas

    Pemakaian monosodium glutamate (MSG) dalam masakan dipercaya dapat meningkatkan cita rasa tersendiri. Namun, sensasi rasa nikmat dengan campuran MSG malah akan menimbulkan masalah pada kesehatan Anda.

    MSG merupakan zat aditif yang terdiri dari garam dan asam glutamat. Kedua bahan ini bisa mengganggu kinerja sistem saraf otak. Pemakaian MSG dalam dosis tinggi bahkan bisa mengakibatkan serangan epilepsi.

    Walaupun sudah diketahui efek buruk dari MSG, namun belum banyak penelitian yang mendukung studi ini. Sebagai bukti reaksi negatif pemakaian MSG, dapat diketahui dari orang yang mengonsumsi zat aditif ini selama bertahun-tahun. Banyak di antara mereka yang mengeluh sakit kepala, mual, jantung berdebar-debar, berkeringat, mati rasa, dan kelelahan. Beberapa reaksi tersebut dikenal dengan gejala kompleks MSG. Gejala yang ditimbulkan biasanya ringan, namun tetap saja mengganggu kesehatan Anda.

    Untuk menghindari dampak negatif dari MSG, kontrolah asupan MSG sejak dini. Jika perlu, gunakan bumbu dapur yang lebih alami dan aman bagi tubuh. Melihat perkembangan zaman serta teknologi skrg sudah selayaknya untuk berhati-hati memberikan makanan terutama pada anak-anak,tifak terjebak pada citarasa makanan yang enak saja.informasi yang bermanfaat,,sukses selalu untuk bu agustina

    • Drs. Hj. Agustina PenulisBalas

      Lebih baik mencegah daripada mengobati bukan?

      Terima kasih banyak atas feedbacknya, semoga bermanfaat.

  7. earryasti Balas

    benar sekali bu, perlu diadakan pengawasan pada jajanan yg dijajakan di sekolah. akan lebih baik bila anak membawa bekal dari rumah. seperti yg banyak di beritakan di televisi tentang jajanan yang tidak aman, dan bisa jadi sumber penyakit, selain itu perlu diadakan uji coba di laboratorium mengenai kandungan dari makanan yang disajikan. adapun hal-hal tersebut demi kelangsungan masa depan anak cucu kita.

    • Drs. Hj. Agustina PenulisBalas

      Betul, memanfaatkan makanan rumahan yang kita buat sendiri bisa menjadi alternatif bekal. Tapi, tetap aman dari MSG ya!

  8. agungnovri Balas

    dari artikel yang pernah saya baca juga bahwa penggunaan MSG sampai saat ini dalam penelitian dikatakan dikonsumsi lebih dari 10 gram sehari belum berbahaya. Di Taiwan dan China 2-3 gram sehari, begitu pun di Indonesia, 0,6 gram rata-rata sehari tidak menimbulkan efek negatif namun tetap akan berbahaya apabila di konsumsi secara berlebihan. saya setuju dengan yang ibu katakan bahwa peran guru terutama guru kima dan biologi perlu memberikan sosialisasi akan bahayanya msg tersebut. dengan hal ini mungkin murid-murid akan lebih berhati-hati lagi dalam mengkonsumsi makanan yang belum tentu terjamin kebersihan dan kesehatannya.

    • Drs. Hj. Agustina PenulisBalas

      Betul sekali, sejauh ini penggunaan MSG masih terus dalam penelitian. Namun, akan lebih baik jika dapat mencegah terlebih dahulu bukan? Tetap konsumsi makanan sehat dan bersih.

  9. misse Balas

    komentar saya terhadap artikel ini sangat memberikan informasi yang sangat baik.karena banyak makanan mengandung MSG . jadi kita harus selektif dalam memilih makanan yang dikonsumsi supaya menjaga kesehatan tubuh kita selalu agar tetap sehat. dan selalu membuat makanan tanpa MSG

    • Drs. Hj. Agustina PenulisBalas

      Terima kasih Misse, tubuh harus dijaga untuk selalu sehat. Agar aktivitas kita dapat berjalan maksimal.

  10. adindahariadi Balas

    Sekarang ini banyak sekali makanan yang dijual dengan racikan penyedap yang berlebihan. Apalagi dikantin sekolah, banyak makanan yang beraneka ragam bentuk dan warna yang sangat menggugah selera. Saya sangat setuju bahwa peran guru kimia dan biologi untuk menyeleksi mana makanan yang sehat dan mana makan yang tidak sehat. Agar murid-murid disekolah bebas dari MSG dan pewarna buatan

    • Drs. Hj. Agustina PenulisBalas

      Yang penting, kita harus berhat-hati dengan makanan yang dijajakan diluar. Lebih baik buat sendiri, agar lebih yakin terhadap kesehatan dan kebersihannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *