Mengetahui Aktivitas Anak di Sekolah

Anak-anak menghabiskan sejumlah besar waktunya di sekolah. Mereka belajar di sekolah dari pagi hingga siang hari, sebagaimana waktu yang digunakan orangtuanya dalam bekerja. Bagi orangtua bekerja maupun tidak, masa menunggu anak pulang sekolah adalah masa yang penuh harap dan cemas, walaupun terkadang tidak disadari atau diakui.

Banyak kekhawatiran  yang memenuhi pikiran orangtua ketika anak bersekolah. Apakah mereka bisa belajar dengan baik, apakah mereka bisa makan dengan kenyang, bagaimana dengan perlakuan teman sebaya di sekolah, bagaimana dengan nilai-nilai di sekolah, adakah teman yang membawa pengaruh buruk. Pikiran-pikiran tersebut seringkali muncul dalam benak orangtua selama anak di sekolah.

Mengetahui Aktivitas Anak di Sekolah

Setelah seharian berada di sekolah, di lingkungan yang tidak dapat dikontrol oleh orangtua, maka tak jarang sepulang sekolah anak diberondong dengan berbagai pertanyaan penuh selidik, apalagi bila sang anak pulang agak larut.

Khawatir terhadap perkambangan anak di sekolah?

Kekhawatiran orangtua ini tidaklah lepas dari kondisi saat ini, mengingat di beberapa berita, banyak kondisi buruk yang dapat mengintai anak walaupun anak sedang berada dalam sebuah institusi resmi yang dijaga ketat, yaitu sekolah.

Sebagai contoh, ada anak yang dianiaya oleh temannya sendiri karena tidak mau berbagi uang jajan, ada teman yang memukul teman lainnya hanya karena iseng,  dan ada pula yang mendapat perlakuan tidak pantas dari guru di sekolah, atau ada penjahat di luar sekolah yang mengintai anak untuk diculik, dicekoki narkoba, atau makanan berbahaya lainnya

Banyak tindakan-tindakan kurang bertanggungjawab yang bisa saja berimbas buruk pada  anak kita, baik di lingkungan dalam sekolah maupun di luar sekolah.

Pada situasi seperti ini, orangtua tidak bisa mengontrol penuh apa yang terjadi pada anak ketika berada di sekolah. Yang dapat dilakukan oleh orangtua adalah menjalin komunikasi yang efektif dengan anak, sehingga orangtua dalam menemukan jawaban-jawaban dari kekhawatirannya melalui sebuah obrolan penuh makna.

Mengetahui Aktivitas Anak di Sekolah lewat obrolan ringan

Obrolan dapat dimulai dengan melontarkan pertanyaan-pertanyaan sederhana kepada anak sepulang sekolah. Obrolan ini hendaknya dapat memancing anak untuk bercerita lebih lanjut. Orangtua juga perlu memberikan  kebebasan anak untuk mengungkapkan apa yang terjadi pada dirinya tanpa sebuah prasangka, sehingga anak dapat menceritakan pengalamannya tanpa ada perasaan takut dan dihakimi.

Berikut adalah contoh-contoh pertanyaan yang dapat dicoba oleh orangtua agar dapat menjadi sahabat anak sepulang sekolah.

  • Tadi di sekolah, dapat duduk di baris depan, tengah, atau belakang?
  • Ada yang membuatmu tertawa di sekolah hari ini?
  • Ada yang membuatmu bersedih hati?
  • Nongkrong dimana tadi pada istirahat?
  • Apa trending topic yang nge-hits hari ini di sekolah?
  • Bagaimana dengan belajarnya tadi? Menarik atau membosankan pelajarannya hari ini? bapak/ibu ingin tahu juga dong!

Sejumlah pertanyaan tersebut dapat membantu mencairkan suasana ketika anak pulang sekolah. Penting untuk diingat adalah berilah apresiasi dari setiap jawaban yang dilontarkan anak. Dukung mereka untuk menceritakan secara runut agar membantunya berpikir secara sistematis.

Dan tak lupa, pastikan anak merasa kenyang ketika obrolan orangtua-anak ini akan berlanjut. Temani mereka menyantap hidangan siangnya, sembari mendengarnya bercerita. Menjadi sahabat anak dapat diawali dengan menjadi pendengar setia kebahagian dan keluh kesah anak.

Selamat mencoba!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *