Pentingnya Menyusui Bagi Bunda Dan Balita

Menurut hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, angka kematian balita Indonesia mencapai 34 dari 1000 kelahiran hidup

Saat seorang Ibu melahirkan anaknya, maka satu lagi kewajiban kepada anaknya yaitu menyusui. Beberapa berpikir bahwa menyusui itu merepotkan, terutama bila Ibu bekerja. Para ibu atau orangtua merasa pemberian Formula atau yang biasa kita sebut susu formula jauh lebih baik ketimbang menyusui apalagi kalau formula yang diberikan yang harganya mahal. Mungkin bagi beberapa Ibu atau orangtua belum menyadari seberapa penting menyusui atau pemberian ASI (Air Susu Ibu) baik untuk anak ataupun Ibu.

Menyusui adalah cara yang normal dan sehat untuk memberi makan bayi. Ini adalah cara terbaik, dan bukanlah suatu tambahan; hanya inilah yang diperlukan bayi

Menyusui memiliki keuntungan lebih dari sekedar keuntungan memberikan ASI kepada bayi. Menyusui dapat menguntungkan seluruh keluarga, secara emosional maupun ekonomi, serta sebagai perlindungan bagi kesehatan ibu.

Bayi yang disusui oleh ibunya akan mendapatkan zat – zat gizi yang dibutuhkan bayi dengan tepat, karena ASI mengandung semua kebutuhan nutrisi bayi sampai bayi berumur 6 bulan. ASI mengandung lemak yang memberikan sekitar setengah dari energi yang diperlukan bayi, serta protein dan gula susu khusus yaitu laktosa, yang juga berfungsi sebagai sumber energi.

ASI juga mengandung oligosakarida, yang merupakan rantai pendek dari molekul gula, yang memiliki fungsi anti infeksi yang penting. Sedangkan keuntungan jangka panjang-nya bagi kesehatan bayi adalah mengurangi resiko obesitas dan alergi. Tidak ada satupun makanan terbaik bagi bayi usia 0 – 6 bulan kecuali ASI.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa menyusui bisa membantu anak berkembang secara intelektual. Bayi dengan berat badan lahir rendah yang diberi ASI pada minggu – minggu pertama kelahirannya menunjukkan hasil yang lebih baik dalam tes kecerdasan di akhir masa kanak – kanaknya dibandingkan yang diberikan susu formula.

Menyusui, membantu ibu dan bayi membentuk hubungan yang erat dan penuh kasih sayang sehingga ibu merasa puas secara emosional. Kontak kulit yang terjadi di antara keduanya segera setelah proses persalinan membantu mengembangkan hubungan tersebut, proses ini disebut bonding. Secara kesehatan, menyusui membantu rahim kembali ke ukuran semula, mengurangi pendarahan, serta mencegah anemia.

Menyusui dapat mengurangi resiko kanker ovarium, dan kanker payudara pada ibu serta diabetes tipe 2

Kualitas berbeda antara ASI dan Susu Formula

Susu formula yang beredar di pasaran, kandungannya dibuat sedemikian menyerupai kandungan ASI (Air Susu Ibu) yang didalamnya terkandung protein, lemak serta laktosa. Meskipun dibuat menyerupai ASI namun tetap saja kandungan susu formula tidak sesuai dengan zat – zat yang dibutuhkan oleh bayi anda.

Pada susu formula, yang notabene berasal dari susu sapi sebagian besar protein-nya adalah kasein, yang nantinya di dalam perut bayi akan membentuk gumpalan tebal dan sulit di cerna. Sedangkan pada ASI kandungan kasein-nya lebih sedikit, sehingga membentuk gumpalan yang lebih lembut serta mudah dicerna. Hal inilah yang menyebabkan bayi yang diberikan susu formula akan cenderung mengalami sembelit.

Begitu pula halnya dengan kandungan protein yang mudah larut dalam susu formula dan ASI sangat berbeda. ASI mengandung alfa laktalbumin sedangkan susu sapi mengandung beta laktoglobulin. Pada ASI banyak terdapat protein yang mengandung protein anti-infektif yang membantu melindungi bayi terhadap infeksi. Sedangkan susu sapi atau formula tidak mengandung jenis protein anti-infektif yang melindungi bayi.

Bayi yang diberikan susu sapi atau formula mungkin akan mengalami intoleransi terhadap protein yang terdapat didalamnya, seperti beta laktoglobulin. Kemungkinan-nya adalah terjadi diare, sakit perut, ruam dan gejala lainnya.

Jumlah lemak pada susu sapi atau formula dengan ASI hampir sama, akan tetapi terdapat perbedaan penting pada kualitas lemak pada susu yang berbeda. ASI banyak mengandung asam lemak esensial yang dibutuhkan untuk pertumbuhan otak dan mata bayi serta kesehatan pembuluh darah. ASI juga mengandung enzim lipase yang membantu mencerna lemak yang tidak terdapat dalam susu hewan atau susu formula. Hal ini jugalah yang membuat tinja bayi yang diberikan formula lebih keras dan kental daripada bayi yang disusui dikarenakan susu formula mengandung lebih banyak makanan dan lemak yang tidak dimanfaatkan oleh tubuh bayi.

Sebagai tambahan, di dunia ini semua mamalia menyusui anaknya sendiri, tidak ada satupun mamalia yang memberikan anaknya untuk di susui oleh mamalia lain baik yang sejenis ataupun yang berbeda jenis. Lalu, apakah kita sebagai orangtua rela jika bayi kita diberikan susu hewan padahal ASI adalah satu – satunya makanan terbaik untuk bayi ?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *