Perkembangan bahasa adalah salah satu dari kemampuan dasar yang harus dimiliki anak, sesuai dengan tahapan usia dan karakteristik perkembangannya. Karena Bahasa merupakan alat komunikasi bagi setiap orang, termasuk anak-anak.
Melalui bahasa, Anak dapat mengekspresikan pikirannya menggunakan bahasa sehingga orang lain dapat menangkap apa yang dipikirkan oleh anak dan menciptakan suatu hubungan sosial. Jadi, tidaklah mengherankan bahwa perkembangan bahasa pada anak yang cepat, dapat dianggap sebagai salah satu indikator kecerdasan seorang anak.
Pembelajaran bahasa oleh anak
Perkembangan bahasa pada anak usia dini, khususnya usia 4-5 tahun, sangat mengagumkan. Anak usia tersebut memperkaya kosa katanya melalui pengulangan. Mereka sering mengulangi kosa kata yang baru dan unik sekalipun belum memahami artinya.
Dalam mengembangkan kosa kata tersebut, anak menggunakan fast wrapping yaitu suatu proses dimana anak menyerap arti kata baru setelah mendengarnya sekali atau dua kali dalam dialog. Pada masa dini inilah anak mulai mengkombinasikan suku kata menjadi kata, dan kata menjadi kalimat.
Bahasa yang pertama dikenali anak adalah bahasa ibu. Maka dari itu pemerolehan bahasa merupakan proses yang berlangsung didalam otak seorang anak-anak ketika ia memperoleh bahasa pertamanya atau bahasa ibunya.
Ada dua proses yang terjadi ketika anak-anak sedang memperoleh bahasa pertamanya, yaitu: proses kompetensi (penguasaan bahasa yang berlangsung tanpa disadari) dan proses performasi (kemampuan melahirkan kalimat-kalimat sendiri).
Empat periode perkembangan bahasa pada anak
Ada empat periode perkembangan bahasa pada anak ((Schaerleakens, A.M. (1973): The Two-Word Sentences in Child Languages Development (Mouton, The Hague))), yaitu :
- Periode Prelingual (usia 0 – 1 tahun); Disebut demikian karena anak belum dapat mengucapkan ‘bahasa ucapan’ seperti yang diucapkan orang dewasa, dalam arti belum mengikuti aturan-aturan bahasa yang berlaku. Pada periode ini anak mempunyai bahasa sendiri, misalnya mengoceh sebagai ganti komunikasi dengan orang lain. Contohnya baba,mama, tata, ayng mungkin merupakan reaksi terhadap situasi tertentu atau orang tertentu sebagai awal suatu simbolisasi karena kematangan proses mental pada usia 9-10 bulan.
- Periode Lingual Dini (1 – 2,5 tahun); Pada periode ini anak mulai mengucapkan perkataannya yang pertama, meskipun belum lengkap. Misalnya: atia (sakit), agi (lagi), itut (ikut), atoh (jatuh). Pada masa ini beberapa kombinasi huruf masih sukar diucapkan, juga beberapa huruf masih sukar untuk diucapkan seperti r, s, k, j, dan t.
- Periode Diferensiasi (usia 2,5 – 5 tahun); Pada periode ini anak sudah memiliki kemampuan bahasa sesuai dengan peraturan tata bahasa yang baik dan benar. Permbendaharaan katanya sudang berkembang secara baik dilihat dari segi kuantitas dan kualitas.
- Perkembangan bahas sesudah usia 5 tahun; Dalam periode ini ada anak dianggap telah menguasai struktur sintaksis dalam bahasa pertamanya, sehingga ia dapat membuat kalimat lengkap.
