“ Pemberian makan yang baik sejak lahir hingga usia 2 tahun merupakan salah satu upaya mendasar untuk menjamin kualitas tumbuh kembang sekaligus memenuhi hak anak. Di Indonesia hal ini masih merupakan tantangan tersendiri, karena sebagian masyarakat masih kurang teredukasi dengan baik tentang tata cara pemberian makan pada bayi “
Menurut World Health Organization (WHO) / United Nations Children’s Fund (UNICEF), lebih dari 50% kematian anak balita terkait dengan keadaan kurang gizi dan dua pertiga diantara kematian tersebut terkait dengan praktik pemberian makan yang kurang tepat pada bayi dan anak.
Pemberian makan yang tidak tepat ini, akan membuat daya tahan tubuh bayi dan anak lemah, sehingga anak menjadi sering sakit dan gagal tumbuh. Oleh karena itu upaya mengatasi masalah kekurangan gizi pada bayi dan anak balita melalui pemberian makanan bayi dan anak yang baik dan benar, menjadi agenda penting demi menyelamatkan generasi selanjutnya.
Untuk menangani hal – hal tersebut maka pada tahun 2002, WHO menetapkan Golden Standard of Infant Feeding atau Standar Emas Dalam Makanan Bayi, yang mencakup 4 hal sebagai berikut :
- Inisiasi Menyusu Dini ( IMD ) dan rawat gabung
Inisiasi Menyusu Dini ( IMD ) adalah proses menyusu di mulai secepatnya dengan cara segera setelah lahir , bayi di tengkurapkan di dada ibu, kulit bayi melekat pada kulit ibu setidaknya selama satu jam atau sampai proses menyusu awal selesai ( Marshall Klaus : Early Emotional Ties Pediatric : 1998 ).
Seorang ibu yang baru saja melahirkan apabila kondisi ibu dan bayi dalam keadaan stabil atau tidak ada tanda kegawatdaruratan, sebaiknya sesegera mungkin bayi kontak kulit ( skin to skin ) diatas dada ibu minimal selama 1 jam dan memberikan kesempatan pada bayi untuk mulai menyusu segera setelah bayi lahir. Bayi tidak perlu dimandikan, hanya di keringkan dengan cara diseka kecuali untuk daerah tangannya. Semua tindakan pada bayi seperti suntikan dan pemberian vitamin ditunda dahulu. Kadang bayi membutuhkan waktu sekitar setengah hingga satu jam untuk merangkak diatas perut dan dada ibu lalu mencari puting dan mulai menyusu.
- Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif usia 0 – 6 bulan
ASI ekslusif adalah menyusui bayi dengan ASI saja tanpa memberi asupan/tambahan makanan atau minuman apapun selain ASI, bahkan tidak juga air putih terkecuali hal – hal yang berindikasi medis seperti obat atau vaksin sesuai dengan petunjuk dokter.
Kenapa harus ASI Eksklusif selama 6 bulan pertama ? Karena ASI merupakan sumber nutrisi dan kalori yang lengkap dan memenuhi 100% kebutuhan bayi yang terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, air, garam, gula serta semua zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh bayi. Didalam ASI juga terkandung zat hidup yang tidak dapat ditiru oleh cairan manapun, seperti sel darah putih (antiinfeksi), enzim pencernaan dan hormon pertumbuhan.
Sesuai dengan rekomendasi WHO dan UNICEF, beberapa hal ini perlu diperhatikan agar dapat memudahkan ibu memberikan ASI eksklusif kepada bayinya antara lain melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) sesegera mungkin minimal selama 1 jam, hanya memberikan ASI saja sebagai asupan makanan satu – satunya pada bayi usia 0 – 6 bulan, menyusui sesuai dengan keinginan bayi (kapanpun bayi mau) dan tidak menggunakan dot, botol atau empeng karena akan menyebabkan bingung puting pada bayi dan mengurangi daya hisap bayi.
- Pemberian MPASI
Makanan Pendamping ASI (MPASI) diberikan pada saat bayi berusia 6 bulan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi. Karena saat bayi berusia 6 – 12 bulan ASI hanya memenuhi 70% kebutuhan kalori bayi, sehingga bayi butuh tambahan nutrisi dari asupan lain.
Sangat dianjurkan untuk memberikan MPASI yang berkualitas, berkualitas bukanlah selalu diidentikkan dengan makanan yang berharga mahal. MPASI berkualitas adalah makanan buatan rumah yang memenuhi kebutuhan energi dan nutrisi bayi, dari bahan baku lokal dan harga terjangkau. MPASI rumahan atau buatan sendiri juga lebih terjaga kandungan gizi alaminya, mikronutrien serta biovalabilitasnya.
- ASI dilanjutkan sampai usia 2 tahun atau lebih
Pemberian ASI yang dilanjutkan sampai usia 2 tahun atau lebih sangat baik bagi anak. Meskipun jumlah kalori yang diberikan oleh ASI hanya sekitar 30% namun zat immun untuk daya tahan tubuh anak yang diberikan dari ASI justru meningkat. Pada ASI di tahun kedua ini, setiap 500 ml ASI kandungan Vitamin C nya dapat memenuhi 95% dari total kebutuhan per hari pada anak. Zat immun yang terkandung dalam ASI ini dibutuhkan untuk melindungi anak, karena pada usia ini anak sudah lebih banyak memiliki aktivitas dan interaksi di lingkungan luar rumah, sehingga rawan terinfeksi.
“ Kehadiran seorang anak adalah sebuah titipan dari Tuhan Yang Maha Esa untuk dijaga serta dibesarkan dengan kasih sayang. Adapun bentuk kasih sayang orangtua terhadap anaknya tidak selalu diwujudkan dengan materi tetapi adalah bagaimana kita sebagai orangtua bisa memberikan sesuatu yang berdampak begitu luar biasa bagi tumbuh kembang buah hati tercinta “